Nama : Annisa Resti
D
Kelas : 3EA01
Npm : 10211974
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kata berpikir sering
disamakan dengan bernalar. Padahal dua kata tersebut memiliki arti yang
berbeda. Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas cakupannya
daripada bernalar. Berfikir biasanya timbul karena adanya pertanyaan-pertanyaan
muncul yang mengakibatkan otak bekerja untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut. Sedangkan bernalar menurut Wikipedia adalah proses berfikir yang
bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Dengan bernalar, manusia dapat berfikir, dan berfikir akan membuat
manusia menjadi makhluk yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk hidup
lainnya.
ISI
Menurut
Johnson Alvonco Berpikir adalah proses otak mengolah dan menterjemahkan
informasi (stimulus) yang masuk melalui panca indra kebahagian otak sadar atau
bawah sadar yang menghasilkan arti dan sejumlah konsep. Sedangkan menurut
Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari
premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar dapat mengambil
bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran induktif merupakan
proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian
kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya, penalaran deduktif
adalah penarikan kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku umum.
Adapun penalaran abduktif (suatu istilah yang dikenalkan oleh Charles S.
Pierce) adalah penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis
berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang
sebelumnya sudah diketahui.
Memang kegiatan bernalar merupakan aspek yang
amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar,
seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir.
Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan yang
ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Walaupun penalarannya
betul atau sesuai dengan asas – asas logika, kesimpulannya yang ditarik bisa
saja salah kalau premis – premis yang mendasari penarikan kesimpulan itu ada
yang salah.
PENUTUP
Pada dasarnya berfikir bukanlah bernalar,
berfikir memiliki cakupan yang lebig luas dari sekedar bernalar, meskipun
kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi
menyamakan berfikir dengan bernalar adlah suatu penyempitan konsep berfikir.
Sumber :
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/05/berpikir-dan-bernalar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar