Minggu, 23 November 2014

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SIMULASI)

Simulasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya.

JENIS SIMULASI
Simulasi terdiri dari 2 jenis :
  • Simulasi Analog : mengganti lingkungan fisik yang asli dengan linkungan fisik tiruan yang lebih mudah untuk memanipulasi.
  • Simulasi matematik : meniru sistem dengan model matematik untuk mendapatkan operating characteristics sistem melalui suatu eksperimen. Jika eksperimen itu berulang-ulang, untuk mempermudah dan mempercepat hitungan diperlukan bantuan komputer. 

SIMULASI MONTE CARLO
Arti istilah monte carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilistik. Monte carlo secara lebih tegas memilih angka secara random dari distribusi probabilitas untuk menjalankan simulasi. Jadi, monte carlo bukanlah jenis simulasi, melainkan suatu teknik yang digunakan dalam simulasi.
Tahapan  dalam simulasi Monte Carlo
1.      membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting
2.      membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap-tiap variabel di tahap pertama
3.      menentukan interval angka random untuk tiap variabel
4.      membuat angka random
5.      membuat simulasi dari rangkaian percobaan
Contoh Soal Monte Carlo

Manajer  IBM indonesia sedang memutuskan berapa jumlah laptop yang harus dipesan setiap minggu. Salah satu pertimbangan utama dalam keputusan utama manajer tersebut adalah jumlah permintaan setiap muinggunya. Laptop di jual dengan harga Rp. 12.500.000,00. Jumlah permintaan laptop merupakan variable acak (yang dianggap sebagai X) yang berkisar mulai dari 0 sampai 4 setiap minggu.  Dari catatan yang tersedia, manajer telah menetapkan frekuensi permintaan laptop untuk 100 minggu terakhir dan data itu adalah sebagai berikut :

LANGKAH PENYELESAIAN :
       Langkah 1: Menetapkan distribusi probabilitas
       Langkah 2 : Menghitung Distribusi Kumulatif

    Langkah 3 : Menetapkan suatu interval dari angka acak (random numbers) untuk masing-masing variabel.

       Langkah 4: bentuk/ pilih bilangan acak (generating random numbers.)
    Untuk angka random kita bisa menggunakan software Microsoft Excel dengan menggunakan perintah Randbetween, misal banyaknya frekuensi 100, maka kita tuliskan  perintah =Randbetween(1;100).
Setelah mendapat angka acak dan telah ditetapkan angka acak yang dipilih, selanjutnya pilih angka acak yang berada pada satu kolom yang sama.
       Langkah 5 : langkah kelima bisa ditunjukan pada tabel berikut ini yaitu dimisalkan permintaan untuk 15 minggu berturut-turut adalah : 
Hasil simulasi ini dapat disimpulkan :
Perkiraan permintaan rata-rata laptop = 31/15= 2,07 per minggu
Perkiraan rata-rata pendapatan rata-rata PT IBM Indonesia = Rp 387.500.000/15 Yaitu Rp. 25.833.333,00 per minggu

SIMULASI SISTEM TAK TERSTRUKTUR

Karena beberapa alasan, seperti kerumitan atau hubungan probabilistik, sistemnya tidak dapat disederhanakan dalam model matematik.  Solusi masalah tak terstruktur ini akan cocok jika dicari melalui simulasi.

Contoh Soal
Catatan masa lalu menunjukkan bahwa sebuah posko keamanan menerima panggilan darurat antara 0 sampai 6 per hari dengan distribusi probabilitas seperti berikut.
Petugas keamanan membedakan setiap panggilan itu ke dalam 3 kelompok, yaitu jika tergolong ringan di kirim 2 petugas, sedang di kirim 3 petugas, berat dikirim 5 petugas dan simulasi panggilan darurat yang di terima posko keamanan itu selama 10 hari. Distribusi probabilitas panggilan menurut kelompok adalah sebagai berikut.
Langkah Penyelesaian
1.      Menyusun interval angka random yang sesuai dengan distribusi probabilitas.
       a. tabel simulasi banyaknya panggilan:
       b. tabel simulasi jenis panggilan:

2.      Menyusun tabel simulasi selama 10 hari dengan menggunakan angka random.

Hasil simulasi menunjukan bahwa :
       Rata-rata panggilan darurat ringan sehari = 10/10 = 1
       Rata-rata panggilan darurat sedang sehari = 12/10 = 1,2
       Rata-rata panggilan darurat berat sehari = 5/10 = 0,5
       Jumlah maksimum petugas yang perlu disiapkan adalah 14

Jumat, 20 Juni 2014

Sediakan Ruang Membaca Untuk Anak



Anak-anak perlu diberikan tempat atau arena khusus di dalam ruangan dimana mereka bisa bermain, belajar, dan bereksplorasi.
Ruangan tersebut bukanlah sebuah kamar tidur, karena sejatinya kamar tidur hanya dikhususkan untuk tempat beristirahat, dan bukan untuk aktifitas lain. Maka dari itu, perlu sebuah ruang khusus untuk mengakomodasi aktivitas mereka.
Keberadaan ruang bermain anak dapat membuat aktivitas bermain anak lebih aman dan nyaman karena biasanya ruang bermain didesain khusus dilengkapi furniture yang aman dari bahaya.
Untuk memulai menata ruang bermain anak, harus disesuaikan usia atau jenis kelamin dengan konsep penataan ruangan. Sehingga, kebutuhan anak-anak Anda untuk bermain dapat terakomodasi dengan baik serta keamanannya terjamin. Selain itu, ada beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan ketika menata ruang bermain anak.

Langkah-langkah menata ruang bermain anak yang aman dan ideal:
1. Tentukan Lokasi
Lokasi ruang bermain merupakan hal penting dipertimbangkan. Bila ruangan di rumah terlalu sedikit dan tak ada lagi ruang tersisa untuk  ruang bermain, fungsikan kamar tamu yang jarang dipakai.
Selain itu, bila rumah terdiri dari lebih dari satu lantai, baiknya ruang bermain berada di lantai pertama . Hal ini untuk mengantisipasi bila anak lengah dalam pengawasandan  keluar dari ruangan.
2. Kelompokkan Mainan
Untuk membuat ruang bermain anak terasa luas dan lapang, letakkan mainan-mainan sejenis dalam kantong atau keranjang khusus. Usahakan kantong atau keranjang tempat meletakkan mainan tersebut memiliki warna bening sehingga isinya terlihat dari luar. Bila dirasa perlu,dapat memberi nama atau label pada tiap kantong dengan kartu indeks.
3. Perpustakaan Mini
Bila ruang bermain anak cukup besar, tak ada salahnya menempatkan rak buku di pojok ruangan yang diisi buku-buku cerita untuk dibacakan kepada si kecil. Atau, jadikan area pojok ruang bermain anak sebagai perpustakaan mini yang khusus menyimpan buku-buka anak. Hal ini juga dapat mendidik kebiasaan membaca pada anak karena sedari kecil ia telah diperkenalkan terhadap buku-buku. Sediakan meja dan kursi kecil atau bantal di dekat rak buku agar anak memiliki tempat yang nyaman untuk membaca.
4. Area Berkreasi
Ada baiknya mendesain area khusus untuk mengolah kreatifitas yang sudah memasuki usia pra-sekolah atau sekolah. Sediakan kertas lipat, lem, kertas warna–warni, alat-alat tulis atau alat menggambar dan mewarnai. Usahakan benda-benda tersebut aman untuk anak.
5. Hias Ruangan
Agar anak betah bermain di ruang, hiasi ruang bermain dengan karakter yang mereka suka seperti tokoh kartun, bunga, atau binatang, pajangan boneka. Hasil karya anak berupa lukisan atau origami bisa juga dipajang di ruang ini untuk memotivasi mereka agar mereka bangga dengan hasil karya mereka. Dengan demikian, mereka bisa percaya bahwa hasil karya mereka diakui dan dipajang. Berikan pujian terhadap hasil karya anak yang dipajang tersebut.


Minggu, 04 Mei 2014

Membaca Itu Asyik



Nama   : Annisa Resti Darmawanti
Npm    : 10211974
Kelas   : 3EA01

Kebiasaan membaca yang baik yang Anda lakukan selama ini, adalah contoh nyata yang dapat dilihat anak. Anak akan melihat dan meniru.
Itu sebagian dari sederet manfaat yang dapat diperoleh anak dari kebiasaan membaca buku. Pengetahuan yang didapat dari buku yang dibacanya, akan membuat anak mampu mengekspresikan diri dengan lebih baik. Anak juga akan lebih siap dalam menghadapi kehidupan nyata, serta dapat belajar untuk menyikapi situasi maupun lingkungan baru yang asing bagi mereka. Agar didapat berbagai manfaat dari kebiasaan membaca, anak harus diperkenalkan dulu pada kebiasaan membaca yang baik.
1. Bacakan Buku untuk Anak
Anak-anak senang mendengarkan cerita, apalagi dibacakan dengan suara keras, karena setiap kata yang diucapkan terdengar jelas. Dengan intonasi dan peragaan, semakin mudah bagi si kecil untuk memahami dan menghayati cerita. Misalnya, saat Anda menirukan suara aneka jenis binatang yang menjadi tokoh di dalam buku cerita fable, atau meragakan gerakan para tokoh cerita. Dr. Stanislas Dahaena ahli perkembangan otak anak dari Prancis membuktikan lewat risetnya, anak-anak yang pintar di sekolah serta pembaca yang rajin membacakan buku kepada mereka. Tanamkan kebiasaan baca buku melalui kegiatan mendongeng atau membacakan buku cerita sebelum tidur.
2. Sediakan ruang baca
Buat sebuah sudut baca di rumah anda atau buatkan perpustakaan mini, isi dengan rak-rak buku untuk menyimpan koleksi buku anda dan keluarga. Aturlah agar tempat baca ini terasa nyaman dan menyenangkan sehingga anak senang mengisi waktunya dengan membaca. Atur buku anak-anak di rak bagian bawah agar buku mudah diambil dan dikembalikan lagi oleh anak tanpa minta bantuan. Alasi lantai dengan karpet dari bahan karet agar tidak memerangkap debu, tapi anak tetap dapat membaca buku dilantai dengan nyaman. Atau, taruh sofa mini ukuran anak dan pasang lampu baca yang cukup terang.
3.       Bebas meletakan buku
Buku dapat dibaca dimana saja dalam setiap kesempatan. Bebaskan anak meletakan bukunya ditempat-tempat yang mudah dijangkau, misalnya diatas meja kecil di samping tempat tidur, diruang tamu, di dapur atau di rak dinding toilet.
4.       Jadi anggota perpustakaan
Anda tidak harus selalu membeli buku, manfaatkan taman bacaan di dekat rumah, ajak anak untuk pinjam buku di taman anggota taman bacaan atau perpustakaan. Sikecil pasti akan senang punya kartu perpustakaan. Ini member kesempatan pada si kecil untuk meminjam buku atas namanya sendiri, dan mendapat kesempatan untuk memilih buku-buku yang ingin dipinjam dan baca.
5.       Ajak rutin ke perpustakaan
Terapkan jadwal rutin ke perpustakaan, misalnya dua kali dalam sebulan. Selama di perpustakaan biarkan anak mempelajari suasana diperpustakaan sambil duduk membaca buku di meja dan kursi yang tersedia. Ini juga akan membuka peluang kepada si kecil untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain.
6.       Jangan paksa anak membaca
Bebaskan si kecil membaca kapan pun dia inginkan. Anda tak perlu memaksakannya untuk membaca. Berikan contoh saja, misalnya ambil buku yang ingin anda baca. Ketika anak tergerak untuk duduk disamping Anda, barulah ajak dia berbagai cerita atau ceritakan isi buku yang sedang And abaca. Sebutkan hal-hal menarik di dalam buku tersebut yang mengundang rasa ingin tahu anak untuk mengetahui lebih lanjut. Atau biarkan dia menentukan halaman mana yang ingin dibacanya.
7.       Lakukan kegiatan sesuai tema
Kaitkan buku bacaan dengan kegiatan sehari-hari, Misalnya saja anak balita laki-laki anda sangat menyukai buku tentang mobil, kapan-kapan ajak dia membantu,  mencuci mobil, ke bengkel, atau mengisi bensin. Jelaskan pada anak mengapa mobil harus dicuci, diganti oli, dan di isi bensin.
8.       Manfaat album foto dan film
Minat si kecil terhadap tema yang dibacanya didalam buku yang dapat anda dukung dengan foto yang anda koleksi di dalam foto biasa, di dalam ipad atau notebook, serta aneka film dengan tema yang berkaitan. Misalnya, si kecil senang membaca tentang burung penguin, carikan foto-foto tersebut lalu bantu si kecil mengoleksinya didalam sebuah album foto. Atau anda bisa juga membelikan beberapafilm tentang kehidupan burung penguin, seperti “happy feet” dan “march of the penguins”.
9.       Ajak anak membuat buku cerita
Anak-anak senang bercerita, kadang-kadang kenyataan dibumbui khayalan. Tuliskan dikertas, cerita yang dibuat si kecil. Kemudian pindahkan dia atas kertas yang lebih bagus. Kumpulkan cerita-cerita itu menjadi satu buku. Lubangi kertas, kemudian ikat dengan tali atau benang warna-warni. Hiasi dengan gambar, anak yang mewarnai gambar itu. Buku cerita buatan si kecil bisa juga berupa “komik” yang dibuat dari lembaran kertas berisi coretan gambar-gambar buatannya. Kegiatan ini selain membangun minat baca yang baik juga menggali bakat mengarang dan menulis si kecil.
10.  Beri contoh yang baik
Kebiasaan membaca yang baik yang anda lakukan selama ini, adalah contoh nyata yang dapat dilihat anak. Anak akan melihat dan meniru. Tunjukan kepada si kecil kebiasaan membaca apa saja. Majalah, buku, komik, buklet, atau sekedar melihat foto=foto di dalam album. Di mata anak, semua itu akan dilihat sebagai aktivitas membaca. Berikan pula contoh membaca dengan posisi tubuh yang benar, tidak sampai tiduran misalnya, perhatikan juga penerangan saat membaca serta jarak baca yang sehat untuk mata, yakni sekitar 30cm dari mata.


Kerangka Penulisan:

Judul: Membaca Itu Asyik
I.         Pendahuluan :
1.1  Kalimat Pembuka
II.      Isi :
2.1  Menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak
2.1.1        Bacakan Buku untuk Anak
2.1.2        Sediakan ruaang baca
2.1.3        Bebas meletakan buku
2.1.4        Jadi anggota perpustakaan
2.1.5        Ajak rutin ke perpustakaan
2.1.6        Jangan paksa anak membaca
2.1.7        Lakukan kegiatan sesuai tema
2.1.8        Manfaat album foto dan film
2.1.9        Ajak anak membuat buku cerita
2.1.10   Beri contoh yang baik

Sabtu, 22 Maret 2014

Perbedaan Antara Berfikir dan Bernalar

Nama : Annisa Resti D
Kelas : 3EA01
Npm : 10211974

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kata berpikir sering disamakan dengan bernalar. Padahal dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas cakupannya daripada bernalar. Berfikir biasanya timbul karena adanya pertanyaan-pertanyaan muncul yang mengakibatkan otak bekerja untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Sedangkan bernalar menurut Wikipedia adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dengan bernalar, manusia dapat berfikir, dan berfikir akan membuat manusia menjadi makhluk yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.

ISI

Menurut Johnson Alvonco Berpikir adalah proses otak mengolah dan menterjemahkan informasi (stimulus) yang masuk melalui panca indra kebahagian otak sadar atau bawah sadar yang menghasilkan arti dan sejumlah konsep. Sedangkan menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar dapat mengambil bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya, penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku umum. Adapun penalaran abduktif (suatu istilah yang dikenalkan oleh Charles S. Pierce) adalah penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.

Memang kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan yang ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Walaupun penalarannya betul atau sesuai dengan asas – asas logika, kesimpulannya yang ditarik bisa saja salah kalau premis – premis yang mendasari penarikan kesimpulan itu ada yang salah.

PENUTUP

Pada dasarnya berfikir bukanlah bernalar, berfikir memiliki cakupan yang lebig luas dari sekedar bernalar, meskipun kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi menyamakan berfikir dengan bernalar adlah suatu penyempitan konsep berfikir.


Sumber : http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/05/berpikir-dan-bernalar.html