Jumat, 27 Desember 2013

Sejarah Awal Adanya Makanan Pizza



Awalnya pizza adalah makanan rakyat miskin di Napoli, Italia Selatan. Namun kini, termasuk di Indonesia, Pizza menjadi makanan yang sangat populer. Rasanya yang ringan, komplet gizi dan cukup mengenyangkan menjadi alasan utama orang menyukai Pizza. Pizza berasal dari kata kuno Italia yang artinya "dicubit". Karena memang seperti itulah cara makannya.

Dalam sejarahnya, Raja Ferdinand I (1751-1825) konon pernah menyamar sebagai rakyat jelata dan secara diam-diam mengunjungi sebuah lingkungan kumuh di Napoli (Kok datengnya diam-diam ya ?). Menurut cerita, dia ingin melahap makanan yang dilarang sama ratu di dalam istana kerajaan yaitu, PIZZA.

Seandainya sekarang raja Ferdinand masih hidup,ia tidak usah susah payah untuk dapat menikmati pizza. Sekarang,ada sekitar 30.000 kedai pizza di Italia, dan tiap tahun mereka membuat banyak pizza sampai-sampai satu orang bisa mendapat 45 buah!

Asalnya dari Rakyat Jelata
Pizza bisa jadi berasal dari Napoli sekitar tahun 1720. Pada saat itu, pizza umumnya dianggap sebagai makanan rakyat miskin (Sekarang makanan rakyat menengah ke atas. Mahal harganya!!!!), makanan siap saji yang dijual dan dinikmati di luar rumah. Penjualnya berkeliling di jalan-jalan, sambil berteriak menjajakan dagangan mereka yang lezat. Supaya tetap hangat, pizza disimpan di dalam wadah scudo, sebuah wadah tembaga yang ditaruh di kepala si penjual.

Raja Ferdinand I akhirnya memberi tahu orang-orang istana tentang kegemarannya akan pizza. Tidak lama kemudian,karena pizza yang dijual di jalanan jauh lebih lezat, orang-orang kaya dari golongan elite dan kerajaan mulai menyerbu kedai pizza.

Cucu laki-laki Ferdinand, Raja Ferdinand II, sampai-sampai menyuruh orang membangun pemanggang dengan bahan bakar kayu di kebun-kebun Istana Capodimonte tahun 1832. Jadi,ia bisa menyenangkan tamu-tamunya dari kaum bangsawan.

Dinegara asalnya, pizza di buat antara lain dengan melemparkan adonan pizza ke udara dan memutarnya. Ini bukan pertunjukan akrobat, tapi gaya sentrifugal dari perputaran itu ternyata dapat melembutkan adonan serta membentuknya menjadi sebuah piringan yang tepinya sedikit lebih tinggi. Bentuk seperti itu menjadi lapisan dasar yang sempurna untuk sebuah pizza.

Pizza biasanya di sajikan bersama makanan Itali lainnya, pasta. Konon, pasta bukan asli Italia, melainkan dari Cina.

Ceritanya, demi mendapatkan resep pasta, Marco Polo, sang pengelana terkenal Italia, sampai menawarkan barter resep pizza dengan seorang koki di Cina. Pasta selanjutnya terkenal di Italia. Sementara di Cina, pizza di modifikasi dan menjadi makanan yang sekarang kita kenal sebagai Fuyunghai.

Sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/04/sejarah-awal-adanya-makanan-pizza.html

Asal Usul Tanaman Padi



Bagi kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”tidak peduli apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan beras tetap terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di Asia, terutama Indonesia.
Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di Jepang pada akhir PD II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat hampir tidak menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi menjadi mie ramen. Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka.
Mengapa kita “tergila-gila”pada beras? jawabannya bisa bermacam-macam. Yang jelas asal mula tanaman padi yang menghasilkan beras itu memang dari Asia. Tepatnya di daerah utara Benggala, India. Ada juga yang mengatakan padi berasal dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada masa kekaisaran Shen Nung.
Riset ini dipublikasikan dalam Laporan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat edisi Juni 2006. Bahwa, padi Oryza sativa indica ditanam dari India, Myanmar dan Thailand. Sedangkan Oryza sativa japonica berasal dari Cina selatan hingga menyebar ke seluruh dunia.
Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung (Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang (Imperata cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi habis-habisan.
Tanaman padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza officinalia wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari sana padi menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang, kebarat sampai di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak)
Eropa mengenal padi ketika Iskandar Agung menjelajahi Asia Barat sampai ke India. Oleh-oleh yang dibawanya antara lain padi/beras.Namun pembudidayaan padi di Eropa baru dimulai ketika bangsa Arab melakukan ekspansi ke Spanyol. Selanjutnya padi merambah ke Italia dan Negara Balkan.
Sumber : http://www.beritaunik.net/tahukah-kamu

Mempengaruhi sikap dan perilaku



         Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya.
Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung
         Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen. Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain :

1.Sikap positif, negatif, netral.
2.Keyakinan sikap.
3.Sikap memiliki objek.
4.Konsistensi sikap.
5.Resistensi sikap.
         Walaupun sikap didifinisikan dalam bermacam cara, sikap sekedar sebagai keseluruhan evaluasi. Evaluasi ini dapat berjajar dari ekstrem positif hingga ekstrem negatif. Sebagai contoh konsumen memiliki sikap yang sangat mendukung terhadap pepsi, sikap yang sedikit mendukung terhadap Coke, sikap netral terhadap RC cola, dan sikap yang agak negatif terhadap Shasta cola. Jadi, sikap bervariasi dalam intensitas (yaitu, kekuatan) dan dukungan (favorability).
      Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, sementara yang lain mungkin ada tingkat kepercayaan yang minimum. Walaupun intensitas dan kepercayaan berhubungan, keduanya tidak sama. Seorang konsumen, misalnya mungkin memiliki kepercayaan yang sama bahwa ia menyukai pepsi, tetapi hanya sedikit mendukung Coke.
Mengerti tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena dua alasan. Pertama, hal ini dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di antara sikap dan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila kepercayaan rendah, konsumen mungkin tidak merasa nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada. Sebagai gantinya, mereka mungkin mencari informasi tambahan sebelum mengikatkan diri mereka.
     Kedua, kepercayaan dapat mempengaruhi kereratan sikap terhadap perubahan. Sikap menjadi lebih resisten terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.
Satu lagi sifat penting dari sikap yaitu bahwa sikap bersifat dinamis ketimbang statis. Maksudnya, banyak sikap akan berubah bersama waktu. Sifat dinamis dari sikap sebagaian besar bertanggung jawab atas perubahan di dalam gaya hidup konsumen .
  • PEMBENTUKAN SIKAP
Sikap yang dianut konsumen sekarang ini tentu saja merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumnya. Konsumen yang hidup melewati era Depresi pada awal tahun 1930-an, misalnya, secara khas memiliki sikap yang kurang mendukung terhadap pembelian berdasarkan kredit. Asal mula dari banyak sikap dapat dirunut hingga pengalaman masa kanak-kanak, seperti perjalanan belanja dengan ibu dan ayah. Jadi, keluarga memiliki pengaruh besar pada perkembangan sikap selama tahun-tahun awal kehidupan konsumen. Secara lebih umum, faktor lingkungan yang dideskripsikan akan memiliki pangaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis, jumlah dan kualitas informasi dan pengalaman yang tersedia bagi konsumen.
  • HUBUNGAN SIKAP-PERILAKU 
 Didalam banyak situasi, pemasar berkepentingan dengan peramalan perilaku pembelian. Andaikan saja perusahaan anda baru saja mengembangkan suatu produk baru dan tertarik untuk menentukan apakah ada permintaan yang cukup di pasar untuk menjamin pengenalan. Salah satu ancangan terhadap pembuatan penentuan ini memerlukan pengenalan produk ke dalam satu atau lebih pasar percobaan. Bergantung kepada hasil ini, anda pun dapat membuat penilaian berdasarkan informasi yang lebih banyak mengenai potensi produk tersebut. Tes seperti ini juga dapat menghabiskan biaya jutaan dolar, harga yang sangat mahal untuk menentukan bahwa suatu produk memiliki sedikit daya tarik. Sebagai alternatif, anda dapat memeriksa apakah produk tersebut bahkan pantas mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pasar percobaan dengan lebih dahulu mempertimbangkan sikap konsumen terhadap produk tersebut. Ancangan ini sangat langsung. Konsumen dari pasar target akan diminta untuk menunjukkan minat mereka untuk membeli produk tersebut.

 Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah, intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas (Assael, 1984 dan Hawkins dkk, 1986). Karakteristik dan arah menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bahwa sikap memiliki derajat kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada cakupan luas mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya secara spontan. Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.
  • PENGARUH SOSIAL
Perilaku kadang lebih dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sosial ketimbang oleh sikap pribadi. Kita semua pernah mengalami suatu situasi di mana kita mengerjakan sesuatu bukan karena keinginan pribadi kita, melainkan karena pengaruh sosial (misalnya, perokok yang berusaha untuk tidak menyalakan rokok ketika ditemani oleh seorang yang bukan perokok). Sebagai akibatnya, seperti kita lihat nanti di dalam diskusi mengenai model maksud perilaku, pengukuran sikap kerap disertai dengan pengukuran pengaruh sosial untuk meramalkan perilaku.

       Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model : the attittude toward-object model, the attittude toward-behavior model, dan the theory of reasoned-action model. Model ini menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini menekankan tingkat kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut sebuah produk. Model sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap angka ideal. Model ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu produk. Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada pengukuran sikap menurut konsumen .

Sumber : http://handikaa.blogspot.com

KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP




Dalam perilaku konsumen ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti factor kebudayaan, social, pribadi dan psikologi dari pembeli. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari system psikophisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian adala sebagai berikut:
A.    Keturunan.
Keturunan merujuk pada sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, tingkat energi merupakan suatu karakteristik yang di pengaruhi oleh kedua orang tua.
B.    Lingkungan
Diantara faktor-faktor yang menggunakan tekanan dalam pembentukan kepribadian adalah budaya dimana kita dibesarkan, pengkondisian dini kita dan noma-norma yang tercipta diantara keluarga, teman-teman maupun lingkungan social. Sehingga pengaruh lingkungan sangat besar dalam membentuk kepribadian kita.
C.   Situasi.
Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian. Kepribadian seorang individu pada umunya konsisten namun pada saat tertentu dapat berubah. Tuntutan berbeda dari situasi memunculkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, kita jangan hanyamelihat kepribadian dalam keterpencilan.
Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan cirri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi dan kemampuan beradaptasi. Dalam batasan kepribadia tersebut ada 4 hal yang dapat diuraikan yaitu:
1.    Dinamis,
Kepribadian itu selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga yang terdapat dari dalam diri individu yang bersangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada batasan tertentu.
2.    Organisasi Ssitem.
Hal ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh.
3.    Psikophisis.
Kepribadian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga harus bersifat psikis.
4.    Unik.
Kepribadian antara individu yang satu dengan yang lainnya tidak ada yang sama sehingga memiliki keunikan tersendiri.
Unsur-unsur yang terdapat dalam Kepribadian adalah sebagai berikut:
a.    Self
Merupakan taksiran yang berupa perkiraan dan perasaan seseorang mengenai siapa dia, apa dia, dan dimana dia berada.
b.    Personality Traits.
Kecenderungan umum kita yang beraneka ragam untuk mengevaluasi situasi-situasi dengan cara-cara tertentu dan kemudian bertindak dari evaluasi tersebut.
c.    Kecerdasan
Kesiagaan abilitas belajar, kecepatan melihat hubungan, kesanggupan memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat dalam menghimpun data dan kemudian menarik kesimpulan.
d.    Kesehatan.
Kesehatan yang dimiliki suatu individu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
e.    Sikap terhadap orang lain.
Beberapa sikap kita terhadap orang lain sering kali mencerminkan bagaimana sikap kita sendiri.

Gaya Hidup
Gaya hidup secara luas di definisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri terhadap lingkungannya.
Beberapa perubahan gaya hidup yang terjadi di Indonesia:
·         Perubahan pembelian yang lebih cenderung dilakukan wanita dibandingkan pria
·         Mempunyai perhatian besar terhadap pada masalah kesehatan dan gizi
·         Lebih menyadari diri sendiri
·         Gaya hidup yang konservatif
·         Meningkatnya penekanan dan kesenjangan hidup
·         Kesadaran lingkungan yang lebih besar.

Sumber : http://seputar-mahasiswa.blogspot.com