Sabtu, 22 Maret 2014

Perbedaan Antara Berfikir dan Bernalar

Nama : Annisa Resti D
Kelas : 3EA01
Npm : 10211974

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kata berpikir sering disamakan dengan bernalar. Padahal dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas cakupannya daripada bernalar. Berfikir biasanya timbul karena adanya pertanyaan-pertanyaan muncul yang mengakibatkan otak bekerja untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Sedangkan bernalar menurut Wikipedia adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dengan bernalar, manusia dapat berfikir, dan berfikir akan membuat manusia menjadi makhluk yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.

ISI

Menurut Johnson Alvonco Berpikir adalah proses otak mengolah dan menterjemahkan informasi (stimulus) yang masuk melalui panca indra kebahagian otak sadar atau bawah sadar yang menghasilkan arti dan sejumlah konsep. Sedangkan menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar dapat mengambil bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya, penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku umum. Adapun penalaran abduktif (suatu istilah yang dikenalkan oleh Charles S. Pierce) adalah penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.

Memang kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan yang ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Walaupun penalarannya betul atau sesuai dengan asas – asas logika, kesimpulannya yang ditarik bisa saja salah kalau premis – premis yang mendasari penarikan kesimpulan itu ada yang salah.

PENUTUP

Pada dasarnya berfikir bukanlah bernalar, berfikir memiliki cakupan yang lebig luas dari sekedar bernalar, meskipun kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi menyamakan berfikir dengan bernalar adlah suatu penyempitan konsep berfikir.


Sumber : http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/05/berpikir-dan-bernalar.html